Monday, December 2, 2019

Ngeri, Pinjol Ini Sebarkan Data Nasabah Via Google Maps

Fenomena peminjaman uang secara online (pinjol) semakin marak terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Fenomena ini kian menarik tatkala kerabat atau rekan dari pihak peminjam uang, kerap terganggu dengan teror broadcast pesan penagihan yang dilakukan pihak penyedia pinjol.
Pinjaman online atau pinjol semakin mengerikan. Alih-alih menjadi solusi keuangan, pinjaman instan ini justru semakin meresahkan karena sudah di luar batas kewajaran sebuah transaksi pinjam meminjam.
Pencairan dana yang cepat, hanya bermodalkan alamat dan foto KTP jadi jalan pintas sebagian orang untuk mendapatkan pinjaman dari sejumlah aplikasi fintech yang sebagian besar illegal.
Bahkan hingga bulan Oktober 2019 lalu Satgas Waspada Investasi bentukan OJK telah menindak 133 pinjaman online illegal.
Satgas Waspada Investasi (SWI) kembali menindak 133 fintech P2P lending alias pinjaman online (pinjol) ilegal hingga awal Oktober 2019. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan, SWI akan terus menindak kegiatan pinjol ilegal yang selama ini beredar di masyarakat.
Bersama 13 kementerian/lembaga, Satgas Waspada Investasi akan terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat, mengingat masih banyaknya penawaran pinjaman online dari perusahaan fintech P2P tidak berizin yang bisa merugikan masyarakat.
Parahnya, ada orang yang terjerat utang hingga ke 141 pinjaman online. Kok bisa?
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menceritakan banyak laporan yang masuk terkait pinjol ilegal.
Dia menyebut ada pengguna fintech ilegal yang melaporkan ke Satgas Waspada Investasi. Dia menceritakan dirinya terjerat fintech ilegal hingga ia malu dan stres.
Penagihan desk collector fintech-fintech yang ia gunakan bahkan sampai menelepon tempat kerja, seluruh kontak di hp-nya bahkan sampai ke direktur di perusahaanya.
Yang terbaru, ditemukan akun kontributor di Google Maps dengan nama “pinjam cepat” menyebarkan data nasabah mereka pada lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat kerja nasabah yang terjerat.
Akun tersebut melakukan check in pada lokasi tertantu, lalu mengirimkan foto nasabah yang macet tersebut. Nasabah itu, diduga bekerja pada lokasi tempat si “pinjam cepat” check in di Google Maps.
Nasabah tersebut ada yang berprofesi sebagai karyawan swasta, guru, satpam hingga pegawai dengan pakaian aparat sipil.
Ribuan foto beserta ulasan yang memuat foto dikirimkannya pada Public Place yang ada di Google Maps. Seperti salah satunya pada foto terlampir.
Tentu saja, ini menjadi sangat memalukan bagi si pemilik foto.
Selain memalukan, foto diri dengan memegang KTP dan foto KK atau NPWP sangat rentan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sejauh ini, akun kontributor pinjam cepat masih terus aktif menyebarkan data nasabahnya yang menunggak pinjaman.


Sunday, December 1, 2019

Hotel Gantung Pertama di Asia Dibangun di Purwakarta


Pertama di Asia, Hotel Bergantung Hadir di Gunung Parang ... Travel Kompas780 × 390Search by image Pertama di Asia, Hotel Bergantung Hadir di Gunung Parang Purwakarta
Pertama di Asia, Hotel Bergantung Hadir di Gunung Parang … Travel Kompas780 × 390Search by image Pertama di Asia, Hotel Bergantung Hadir di Gunung Parang Purwakarta
Satu tempat di Purwakarta menawarkan wisata menginap gaya baru: hotel gantung. Lokasinya berada di obyek wisata panjat tebing Badega, Gunung Parang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Hotel gantung ini disebut sebagai yang pertama di Asia. Hotel sejenis terdapat di Peru.
Obyek wisata panjat tebing Gunung Parang sendiri menurut para pecinta panjat tebing adalah terbesar ke-2 di Asia. Tak lama lagi, Gunung berbatu andesit ini akan dilengkapi hotel gantung di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Tahap awal, hotel gantung ini hanya akan dibangun 10 unit. Di dalamnya dilengkapi berbagai fasilitas seperti hotel biasanya. Pembangunannya ditargetkan selesai pada September 2017.
Dari kabin hotel gantung yang transparan ini penghuninya bisa melihat pemandangan pegunungan berikut Waduk Jatiluhur kebanggaan Purwakarta.
Dhany Daelami, pecinta panjat tebing sekaligus pengelola kawasan wisata Gunung Parang mengatakan, standar keamanan hotel gantung ini berkelas dunia layaknya yang ada di Peru, Amerika Selatan. Tarif paling mahal adalah kabin yang berada di lokasi paling tinggi.
Bagaimana dengan yang berada di Peru? Tampaknya hotel gantung yang diberi ngaran  Natura Vive Skylodge ini jauh lebih menantang. Dia menggantung di salah satu bagian gunung berketinggian 4.000 meter mdpl, yakni Andes.
Untuk dapat menginap di Natura Vive Skylodge yang terletak di dekat kota antik Cusco ini, para tamu harus memanjat tebing di bagian area Lembah Sacred. Tentu saja dengan dibantu tali pengaman, serta dilengkapi helm dan sarung tangan.
Hotel kapsul atau Skylodge ini terbuat dari aluminium, polikarbonat, dengan panjang tujuh meter, dan lebar 2,4 meter. Setiap kapsul memiliki empat tempat tidur, ruang makan, dan kamar mandi bersama.
Dari hotel ini, tamu bisa menikmati bulan dan bintang karena dinding dan langit-langitnya dibuat transparan. Untuk lampu hotel ini menggunakan energi surya.
Namun jangan harap tamu mendapatkan room service. Segala akomodasi sudah disediakan sebelumnya di dalam kapsul tetsebut.
Skylodge menawarkan tarif 289 dolar AS per malam. Tarif ini termasuk biaya pemandu, transportasi dari Hotel Cusco, peralatan, makanan ringan untuk pendakian, makanan malam, anggur, dan sarapan. Peengelola hanya memiliku tiga kapsul gantung. Hotel gantung lainnya terdapat di resor ski Courchevel di wilayah Rhône-Alpes, Perancis. Namun kamar hotelnya lebih semacam kabin cable car yang bisa dihentikan di ketinggian 2743 meter mdpl, dengan pemandangan pegunungan Alpen.
Kabinnya didesain mewah yang dapat menampung 4 orang. Namun di dalamnya tidak tersedia kamar mandi. Jika ingin buang air, harus menunggu kabin digerakan menuju stasiunnya.
Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan para tamu. Salah satunya tidak boleh berteriak dan membuat gaduh selama berada di kabin. Kecuali ingin mengganggu para kambing gunung yang sedang beristirahat. (travelingyuk.com/hotel-gantung/2085/).***(ra)


Saturday, November 30, 2019

Gitaris Queen Mereaksi Video Dramatis Grup Band yang Tersapu Tsunami: “Such Sad and Shocking News”



Kisah Prajurit TNI Temukan Alat Musik Dekat Panggung Seventeen ... Nasional Tempo.co Sisa-sisa panggung konser band Seventeen yang hancur diterjang tsunami di Beach Hotel Tanjung Lesung
Kisah Prajurit TNI Temukan Alat Musik Dekat Panggung Seventeen … Nasional Tempo.co Sisa-sisa panggung konser band Seventeen yang hancur diterjang tsunami di Beach Hotel Tanjung Lesung
Video dramatis tsunami yang menghantam sebuah konser musik di Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, mendapat perhatian dunia, tak terkecuali dari Brian May, gitaris Queen. Di akun Instagram-nya tertanggal 24 Desember 2018, May memposting apa yang tampaknya merupakan tangkapan layar dari video yang ditayangkan oleh stasiun TV Amerika, CNN.
Pada postingan tersebut tercantum tulisan “Tsunami wave strikes Indonesian pop band during show”. May sendiri menulis teks pada postingan tersebut: “Such sad and shocking news. Sending prayers to you guys in Seventeen and all who are suffering from this tragedy. Bri.” “Seventeen” yang disebut May dalam postingannya adalah nama grup band yang terhantam tsunami di video tersebut.
Postingan May ini diberi komentar oleh akun Adam Lambert. yang disukai lebih dari 1000 warganet. “Terrible. Poor guys,” tulis Lambert. Lambert adalah penyanyi yang terkenal sejak menjadi pemenang runner-up American Idol 2009, dan sejak 2011 berperan menjadi vokalis untuk konser-konser Queen. Belakangan dia juga menjajal dunia film.
Tampak juga akun @elelrumi yang adalah anak bungsu musisi Ahmad Dhani dengan Maia Estianty, Jallaludin el Rumi. Dia menulis: “Thank you for your prayer Prof. Bri!”
Tanpa ada peringatan sedikitpun, bahkan oleh guncangan gempa yang biasanya terjadi sebelum suatu bencana tsunami terjadi, air bah dari perairan Selat Sunda menghantam kawasan pesisir Banten, jawa Barat, hingga Lampung, Sumatra Barat, pada malam 22 Desember 2018.
Air bah yang semula dianggap sebagai akibat gelombang tinggi karena gaya tarik Bulan, ternyata disertai tsunami yang diduga terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang memang tengah meningkat. Pakar menyebutkan kemungkinan terjadinya longsor bawah laut, yang tidak menimbulkan gempa Bumi, sehingga sulit dideteksi. Terlebih tsunami terjadi malam hari, sekitar pukul setengah sembilan malam.
Dilansir Daily Mail, biro Meteorologi Australia telah memantau situasi dan telah mengeluarkan peringatan merah kepada pilot maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah itu bahwa awan abu menyebar ke barat daya dari gunung berapi legendaris ini hingga ketinggian 55.000 kaki.
Hingga Senin (24/12/2018) siang, setidaknya korban telah mencapai 281 jiwa. Resor Pantai Tanjung Lesung di provinsi Banten adalah salah satu lokasi yang menjadi lokasi terparah gelombang ganas ini, yang juga merupakan lokasi konser band Seventeen.
Rekaman yang diambil dari kerumunan menunjukkan lusinan orang yang duduk di meja sedang menikmati konser, ketika panggung tiba-tiba runtuh bergulung. Oang-orang terdengar berteriak ketika mereka melarikan diri dari gelombang yang datang, yang menelan band di atas panggung dalam sepersekian detik.
Beberapa anggota band dilaporkan termasuk korban tewas bencana ini. “Kami kehilangan bassis kami, Bani dan manajer kami Oki,” ujar vokalis Seventeen, Riefian Fajarsyah, yang memposting di Instagramnya, seraya menyusut air matanya.
Korban tewas lainnya akibat tsunami ini adalah komedian Aa Jimmy yang juga mengisi acara yang sama dengan band Seventeen. Aa Jimmy adalah komedian yang dikenal menirukan gaya ustad Abdullah Gymnastiar.(***/dariberbagaisumber)


Gletser yang Paling Cepat Menyusut, Tumbuh Lagi, Kabar Baik atau Buruk?


Gletser Jacobshavn (gambar dari: https://www.youtube.com/watch?v=nSKylG0J83M)
Gletser Jacobshavn (gambar dari: https://www.youtube.com/watch?v=nSKylG0J83M)
Gletser utama Greenland yang merupakan salah satu dari massa es dan salju yang menyusut tercepat di Bumi sedang tumbuh lagi. Ini merupakan temuan dari penelitian terbaru lembaga antariksa Amerika Serikat (AS), NASA.
Gletser yang dinamakan Jakobshavn (YA-cob-shawv-en) ini pada sekitar 2012 mundur sekitar 3 kilometer dan menipis hampir 40 meter setiap tahun. Namun menurut penelitian di Monday’s Nature Geoscience, gletser ini mulai tumbuh lagi dengan laju yang hampir sama dalam dua tahun terakhir.
Penulis studi dan ilmuwan luar menduga ini hanya sementara. “Ini agak mengejutkan. Kami agak terbiasa dengan pola (yang cenderung) lepas kendali,” kata Survei Geologi Denmark dan ilmuwan iklim dan es Greenland, Jason Box, dilansir The Associated Press.
“Kabar baiknya adalah ini mengingatkan bahwa itu tidak harus habis secepat itu. Tapi itu akan terjadi.” Box, yang bukan bagian dari penelitian ini, mengatakan, Jakobshavn adalah “bisa dibilang gletser Greenland yang paling penting karena mengeluarkan es paling banyak di belahan Bumi utara. Untuk semua Greenland, Jakobshavn adalah raja.
Siklus alami pendinginan perairan Atlantik Utara kemungkinan menyebabkan gletser berbalik arah, kata pemimpin studi Ala Khazendar, ahli glasiologi NASA di proyek Samudra Melting Greenland (OMG). Khazendar dan koleganya mengatakan ini bertepatan dengan flip Osilasi Atlantik Utara; pendinginan alami dan sementara dan pemanasan bagian lautan yang seperti sepupu jauh El Nino di Pasifik.
Air di Teluk Disko, tempat Jakobshavn menghantam lautan, sekitar 3,6 derajat lebih dingin (2 derajat Celcius) dibandingkan beberapa tahun lalu, kata penulis studi. Meskipun ini adalah “kabar baik” secara sementara, ini adalah berita buruk dalam jangka panjang.
Kenapa? Karena ini memberi tahu para ilmuwan bahwa suhu lautan adalah pemain yang lebih besar dalam retret dan kemajuan gletser daripada yang diperkirakan sebelumnya, kata ilmuwan iklim NASA Josh Willis, penulis pendamping studi.
Selama beberapa dekade, air telah dan akan mengalami pemanasan akibat perubahan iklim buatan manusia, katanya, seraya  mencatat bahwa sekitar 90 persen dari panas yang terperangkap oleh gas rumah kaca masuk ke lautan. “Dalam jangka panjang, kita mungkin harus menaikkan prediksi kenaikan permukaan laut lagi,” kata Willis.
“Pikirkan suhu lautan di dekat Greenland seperti eskalator yang naik perlahan akibat pemanasan global,” kata Khazendar. Tetapi Osilasi Atlantik Utara alami kadang-kadang seperti melompat turun beberapa langkah atau melompat beberapa langkah.
Air bisa menjadi lebih dingin dan memiliki efek, tetapi dalam jangka panjang semakin hangat dan pencairan akan semakin buruk, katanya. Empat ilmuwan luar mengatakan penelitian ini serta hasilnya masuk akal.
Ilmuwan es Universitas Washington, Ian Joughin, yang bukan bagian dari tim penelitian, telah meramalkan perubahan seperti ini sejak tujuh tahun lalu. Dia mengatakan itu akan menjadi “kesalahan besar” untuk menafsirkan data terbaru sebagai bertentangan dengan ilmu pengetahuan tentang perubahan iklim.***